HAKIKAT, MARTABAT DAN TANGGUNG JAWAB MANUSIA
Diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan
Agama
Disusun
oleh:
Kelompok
I Tingkat IA
Dini Artiansah P17324213048
Dwi Ayu Lestari P17324213056
Hasya Sekartin P17324213034
Linda
Darawati P17324213040
Sartika
Fajriani P17324213023
POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANDUNG
PROGRAM
STUDI KEBIDANAN BOGOR
2013
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum
Wr. Wb.
Puji
dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan
rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Serta tidak lupa shalawat serta salam selalu tercurah kepada
junjungan nabi besar Nabi Muhammad SAW, nabi akhir zaman.
Pada
kesempatan kali ini kami akan membahas tentang hakikat, martabat dan tanggung jawab manusia.
Dalam makalah ini mencangkup pengertian
manusia dan penjelasan tentang hakikat, martabat, dan tanggung jawab manusia.
Tentunya
perjalanan kami dalam menyelesaikan makalah ini tidaklah selalu mulus.
Kadangkala kami menemukan kendala saat mengumpulkan data-data yang kami
butuhkan untuk menyelesaikan makalah ini. Namun karena tekad dan solidaritas
yang kami miliki, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Tujuan
kami membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen yang kami hormati Bapak A. Mulyadi, Mag mata kuliah
Pendidikan Agama. Kami mengucapkan terimakasih
kepada beliau karena telah berkenan membimbing kami dalam menyusun dan menyelesaikan
makalah ini.
“Tiada
Gading yang Tak Retak” , tiada sesuatu hal pun yang sempurna kecuali Tuhan.
Begitupula dengan makalah kami, kami sadar dengan kekurangan yang ada pada
makalah kami, maka dari itu kami mohon maaf. Semoga makalah kami
dapat bermanfaat bagi yang membacanya sebagai tambahan informasi terkait sistem
cardiovaskuler. Demikian sepatah dua patah kata dari kami.
Wassalamualaikum
Wr. Wb.
Hormat
kami.
Kelompok
I
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................
Daftar Isi..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 latar belakang........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan...................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
manusia.................................................................................. 2
2.1.1 Pengertian
manusia secara umum......................................... ........ 2
2.1.2 Pengertian manusia menurut para ahli........................................... 3
2.2 Hakikat
manusia............................................................................. ........ 3
2.3 Martabat
manusia............................................................................ ........ 4
2.4 Tanggung
jawab.............................................................................. ........ 6
2.4.1 Macam-macam
tanggung jawab........................................... ........ 6
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan.................................................................................................... 8
B.
Saran.............................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Susunan
anggota badan manusia (fisik) sebenarnya sangat kompleks, tidak hanya terdiri
dari otak dan jantung saja, yang masing-masing anggota badan satu sama lain
dihubungkan melalui susunan syaraf yang sangat kompleks pula. Keadaan itu pun
masih menggambarkan manusia yang kurang lengkap, karena kelengkapan manusia
tidak hanya dari wujud fisiknya saja, akan tetapi juga dari kenyataan nonfisik
yang justru tidak dimiliki oleh makhluk lain. Seperti ruh dan jiwa yang
memerankan adanya proses berpikir, merasa, bersikap dan berserah diri serta
mengabdi yang merupakan mekanisme, kejiwaan manusia sebagai makhluk Allah.
Makalah
ini akan mengkaji tentang hakikat, martabat, dan tanggung jawab manusia. Untuk
lebih mengenal materi ini, maka itu semua diperlukan suatu pengkajian terkait
hal tersebut.
1.2 Rumusan
Masalah
1.2.1
Apa yang dimaksud
dengan hakikat dan martabat manusia?
1.2.2
Apa yang dimaksud dengan
tanggung jawab?
1.2.3
Apa saja macam-macam
tanggung jawab?
1.3 Tujuan
1.3.1
Tujuan Umum
Tujuan disusunnya makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama, dan untuk memperdalam
pengetahuan tentanghakikat, martabat, dan tanggung jawab.
1.3.2
Tujuan Khusus
a.
Untuk mengetahui
tentang hakikat manusia.
b.
Untuk mengetahui
tentang martabat manusia.
c.
Untuk mengetahui
tentang tanggung jawab manusia.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Manusia
2.1.1 Pengertian
Manusia Secara Umum
Manusia
adalah makhluk ciptaan ALLAH SWT yang paling sempurna dibandingkan dengan
makhluk lainnya. Karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir
secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak
dilakukan, dan kita bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk
(negatif) buat diri kita sendiri. Bukan hanya itu saja pengertian manusia
secara umum adalah manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial. Karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia perlu bantuan dari
orang lain. Maka sebab itu manusia adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk
sosial.
Manusia mempunyai anggota badan,
khususnya otak dan jantung yang berfungsi sebagai mekanisme biologi, yaitu
seperangkat subsistem di dalam sistem tubuh manusia untuk menunjukkan
keberadaannya (eksistensinya). Susunan anggota badan manusia (fisik) sebenarnya
sangat kompleks, tidak hanya terdiri dari otak dan jantung saja, yang
masing-masing anggota badan satu sama lain dihubungkan melalui susunan syaraf
yang sangat kompleks pula.
Keadaan itu pun masih menggambarkan
manusia yang kurang lengkap, karena kelengkapan manusia tidak hanya dari wujud
fisiknya saja, akan tetapi juga dari kenyataan nonfisik yang justru tidak
dimiliki oleh makhluk lain. Seperti ruh dan jiwa yang memerankan adanya proses berpikir,
merasa, bersikap dan berserah diri serta mengabdi yang merupakan mekanisme,
kejiwaan manusia sebagai makhluk Allah. Kedua mekanisme yang terdapat pada
manusia, yaitu mekanisme biologi yang berpusat pada jantung (sebagai pusat
hidup) dan mekanisme kejiwaan yang berpusat pada otak (otak sebagai lembaga
pikir, rasa, dan sikap sebagai pusat kehidupan).
2.1.2
Pengertian Manusia Menurut Para Ahli
ABINENO J. I
Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana".
Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana".
UPANISADS
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik.
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik.
I WAYAN
WATRA
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa.
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa.
OMAR
MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.
2.2
Hakikat Manusia
Manusia
diciptakan Allah Swt. Berasal dari saripati tanah, lalu menjadi nutfah, alaqah,
dan mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk yang paling sempurna yang memiliki
berbagai kemampuan. Oleh karena itu, manusia wajib bersyukur atas karunia yang
telah diberikan Allah Swt.
Manusia
menurut pandangan al-Quran, al-Quran tidak menjelaskan asal-usul kejadian
manusia secara rinci. Dalam hal ini al-Quran hanya menjelaskan mengenai
prinsip-prinsipnya saja. Ayat-ayat mengenai hal tersebut terdapat dalam surat
Nuh 17, Ash-Shaffat 11, Al-Mukminuun 12-13, Ar-Rum 20, Ali Imran 59, As-Sajdah
7-9, Al-Hijr 28, dan Al-Hajj 5.
Al-Quran
menerangkan bahwa manusia berasal tanah dengan mempergunakan bermacam-macam
istilah, seperti : Turab, Thien, Shal-shal, dan Sualalah.
Ayat-ayat
yang menyebutkan bahwa manusia diciptakan dari tanah, umumnya dipahami secara
lahiriah. Hal ini itu menimbulkan pendapat bahwa manusia benar-benar dari
tanah, dengan asumsi karena Tuhan berkuasa , maka segala sesuatu dapat terjadi.
Ayat-ayat yang menerangkan bahwa manusia diciptakan dari tanah tidak berarti
bahwa semua unsure kimia yang ada dalam tanah ikut mengalami reaksi kimia.
Dalam
penciptaannya manusia dibekali dengan beberapa unsure sebagai kelengkapan dalam
menunjang tugasnya. Unsur-unsur tersebut ialah : jasad ( al-Anbiya’ : 8, Shad :
34 ). Ruh (al-Hijr 29, As-Sajadah 9, Al-anbiya’ :91 dan lain-lain); Nafs
(al-Baqarah 48, Ali Imran 185 dan lain-lain ) ; Aqal ( al-Baqarah 76, al-Anfal
22, al-Mulk 10 dan lain-lain); dan Qolb ( Ali Imran 159, Al-Ara’f 179, Shaffat
84 dan lain-lain ). Jasad adalah bentuk lahiriah manusia, Ruh adalah daya
hidup, Nafsu adalah jiwa , Aqal adalah daya fakir, dan Qolb adalah daya rasa.
Di samping itu manusia juga disertai dengan sifat-sifat yang negatif seperti
lemah ( an-Nisa 28 ), suka berkeluh kesah ( al-Ma’arif 19 ), suka bernuat zalim
dan ingkar ( ibrahim 34), suka membantah ( al-kahfi 54 ), suka melampaui batas
( al-‘Alaq 6 ) suka terburu nafsu ( al-Isra 11 ) dan lain sebagainya. Hal itu
semua merupakan produk dari nafsu , sedang yang dapat mengendalikan
kecenderungan negatif adalah aqal dan qolb.
Dengan
demikian al-Quran tidak berbicara tentang proses penciptaan manusia pertama.
Yang dibicarakan secara terinci namun dalam ungkapan yang tersebar adalah
proses terciptanya manusia dari tanah, saripati makanan, air yang kotor yang
keluar dari tulang sulbi, alaqah, berkembang menjadi mudgah, ditiupkannya ruh,
kemudian lahir ke dunia setelah berproses dalam rahim ibu.
2.3
Martabat Manusia
Martabat
saling berkaitan dengan maqam, maksud nya adalah secara dasarnya maqam
merupakan tingkatan martabat seseorang hamba terhadap khalikNya, yang juga
merupakan sesuatu keadaan tingkatannya seseorang sufi di hadapan tuhannya pada
saat dalam perjalanan spritual dalam beribadah kepada Allah Swt. Maqam ini
terdiri dari beberapa tingkat atau tahapan seseorang dalam hasil ibadahnya yang
di wujudkan dengan pelaksanaan dzikir pada tingkatan maqam tersebut, secara
umum dalam thariqat naqsyabandi tingkatan maqam ini jumlahnya ada 7 (tujuh),
yang di kenal juga dengan nama martabat tujuh, seseorang hamba yang
menempuh perjalanan dzikir ini biasanya melalui bimbingan dari seseorang yang
alim yang paham akan isi dari maqam ini setiap tingkatnya, seseorang hamba
tidak di benarkan sembarangan menggunakan tahapan maqam ini sebelum menyelesaikan
atau ada hasilnya pada riyadhah dzikir pada setiap maqam, ia harus ada mendapat
hasil dari amalan pada maqam tersebut.
Tingkat
martabat seseorang hamba di hadapan Allah Swt mesti melalui beberapa proses
sebagai berikut :
·
Taubat;
·
Memelihara diri dari perbuatan yang
makruh, syubhat dan apalagi yang haram;
·
Merasa miskin
diri dari segalanya;
·
Meninggalkan
akan kesenangan dunia yang dapat merintangi hati terhadap tuhan yang maha esa;
·
Meningkatkan kesabaran terhadap
takdirNya;
·
Meningkatkan ketaqwaan dan tawakkal
kepadaNya;
·
Melazimkan muraqabah (mengawasi atau
instropeksi diri);
·
Melazimkan renungan terhadap
kebesaran Allah Swt;
·
Meningkatkan hampir atau kedekatan
diri terhadapNya dengan cara menetapkan ingatan kepadaNya;
·
Mempunyai rasa
takut, dan rasa takut ini hanya kepada Allah Swt saja.
Dengan melalui latihan di atas melalui amalan dzikir pada maqamat, maka
seseorang hamba akan muncul sifat berikut :
·
Ketenangan jiwa;
·
Harap kepada Allah SWT;
·
Selalu rindu kepadaNya dan suka
meningkatkan ibadahnya;
·
Muhibbah, cinta kepada Allah SWT.
Untuk
mendapatkan point di atas, seseorang hamba harus melalui beberapa tingkatan
maqam di bawah ini, tetapi melaluinya adalah amalan dzikir pada maqam yang 7
(tujuh), adapun hasilnya akan dapat di uraikan dengan beberapa maqam sifat,
yaitu :
·
Taubat;
·
Zuhud;
·
Sabar;
·
Syukur;
·
Khauf (takut);
·
Raja’ (harap);
·
Tawakkal;
·
Ridha;
·
Muhibbah.
2.4
Tanggung jawab
Tanggung
jawab itu sendiri merupakan sifat yang mendasar dalam diri manusia. Selaras
dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki
sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin
meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap
insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menunutut
kepedulian dan tanggung jawab.
2.4.1
Macam-Macam Tanggung Jawab
a. Tanggung jawab terhadap dirinya
sendiri
Manusia dalam hidupnya mempunyai “harga”, sebagai mana kehidupan manusia
mempunyai beban dan tanggung jawab masing-masing.
b. Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak, dan juga orang lain yang menjadi
anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada
keluarganya.
c.
Tanggung
jawab terhadap masyarakat
Pada hakikatnya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain, sesuai
dengan kedudukanya sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain,
maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan
demikian manusia di sini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai
tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsunggkan
hidupnya dalam masyarakat tersebut.
d. Tanggung
jawab terhadap Bangsa / Negara
Suatu
kenyataan bahwa setiap manusia, setiap individu adalah warga negara suatu
negara. Dalam berfikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat
oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak bisa
berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus
bertanggung jawab kan kepada negara.
e. Tanggung
jawab terhadap Tuhan
Manusia
mempunyai tanggung jawab langsung kepada Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak
bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci
melalui berbagai macam agama.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia
adalah makhluk ciptaan ALLAH SWT yang paling sempurna dibandingkan dengan
makhluk lainnya. Karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir
secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak
dilakukan, dan kita bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk
(negatif) buat diri kita sendiri
B. Saran
Untuk
para pembaca disarankan untuk mengetahui dan memahami mengenai hakikat,martabat
dan tanggung jawab manusia. Setidaknya pembaca dapat mengetahui perannya sebagai
manusia yang mengetahui akan tanggung jawabnya sebagai makhluk ciptaan Allah
SWT. Diharapkan pembaca dapat memaklumi jika masih ada beberapa kesalahan dalam
penulisan dan dimohonuntuk memberikan kritik yang membangun agar kedepannya
penulis bisa memberikan maklah yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Alquran. (1986). Mushaf Standar Indonesia. Jakarta.
Mokhtar Stirk dan Muhammad Iqbal. (t.th.). Buku Pintar
Al-quran: Referensi Lengkap memahami Kitab Suci Al-quran. Jakarta: Padang
Pustaka & Intimedia.
M.Quraish Shihab. (1992). Membumikan Al-quran. Cetakan
1. Bandung: Mizan.
Zakiah Daradjat, dkk. (1984). Dasar-dasar Agama Islam.
Jakarta.
http://jjuuddaahh.wordpress.com/2011/10/17/hakikat-martabat-dan-tanggung-jawab-manusia/
diakses pada tanggal 14 september 2013 pukul 7.59
http://rinahistiana.blogspot.com/2012/12/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
diakses pada tanggal 14 september 2013 pukul 8.01 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar